Tentang Layanan Publikasi Indonesia

Breaking

Kamis, 06 Juni 2024

Menemukan Makna Pendidikan Karakter: Meneropong Pandangan Para Ahli


Pendidikan karakter merupakan sebuah topik yang penting dan banyak dibahas oleh para ahli. Berikut adalah beberapa definisi pendidikan karakter menurut para ahli:

1. Kemendikbud (2015):

Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk membangun profil karakter bangsa yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.

2. Lickona (2003):

Pendidikan karakter adalah usaha yang disengaja dan sistematis untuk membantu anak-anak dan remaja untuk mengembangkan nilai-nilai etika yang baik sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab dan menunjukkan perilaku yang terpuji.

3. Lickona dan Davidson (2004):

Pendidikan karakter adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk membantu individu mengembangkan nilai-nilai moral yang baik, menjadikannya bertanggung jawab, dan membentuk kepribadian yang baik.

4. Samani dan Hariyanto (2013):

Pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga serta rasa dan karsa.

5. Berkowitz (1993):

Pendidikan karakter adalah proses pembelajaran yang memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang memungkinkan individu menginternalisasi nilai-nilai moral dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut.

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah sebuah proses yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang baik kepada peserta didik, sehingga mereka dapat menjadi individu yang bermoral, bertanggung jawab, dan memiliki kepribadian yang baik.

Nilai-nilai karakter yang ingin ditanamkan dalam pendidikan karakter di Indonesia:

  • Religius: Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Jujur: Bersikap jujur dalam perkataan, perbuatan, dan pikiran.
  • Peduli sesama: Memiliki rasa simpati dan empati kepada orang lain.
  • Tanggung jawab: Bertanggung jawab atas diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara.
  • Pantang menyerah: Memiliki tekad yang kuat untuk mencapai tujuan.
  • Gotong royong: Bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
  • Bersahabat: Memiliki sikap yang ramah dan sopan kepada orang lain.
  • Cinta tanah air: Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap tanah air.

Penerapan pendidikan karakter di Indonesia:

Pendidikan karakter dapat diterapkan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Di sekolah, pendidikan karakter dapat diterapkan melalui kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, dan pembiasaan. Di keluarga, pendidikan karakter dapat diterapkan melalui keteladanan orang tua, komunikasi yang terbuka, dan disiplin keluarga. Di masyarakat, pendidikan karakter dapat diterapkan melalui kegiatan gotong royong, norma dan nilai sosial yang berlaku di masyarakat, dan teladan dari para tokoh masyarakat.

Pendidikan karakter adalah sebuah usaha yang berkelanjutan dan membutuhkan kerjasama dari semua pihak, yaitu pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dengan kerjasama yang baik, diharapkan pendidikan karakter di Indonesia dapat berjalan dengan sukses dan menghasilkan generasi muda yang berkarakter mulia.

Berikut adalah beberapa aspek penting dalam penerapan pendidikan karakter di Indonesia:

  1. Kebijakan Pemerintah:

    • Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengimplementasikan program penguatan pendidikan karakter (PPK) yang berfokus pada lima nilai utama: religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.
    • Kurikulum 2013 (K-13) juga menekankan pentingnya pendidikan karakter dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam setiap mata pelajaran.
  2. Peran Sekolah:

    • Sekolah-sekolah di Indonesia diminta untuk mengembangkan budaya sekolah yang mendukung penguatan karakter siswa melalui kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian.
    • Penerapan pendidikan karakter di sekolah dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler, seperti pramuka, organisasi siswa intra sekolah (OSIS), dan kegiatan sosial lainnya.
  3. Keterlibatan Keluarga:

    • Keluarga memainkan peran kunci dalam pendidikan karakter. Orang tua diharapkan memberikan contoh yang baik dan mendidik anak-anak mereka tentang nilai-nilai moral dan etika sejak dini.
    • Komunikasi antara sekolah dan orang tua penting untuk memastikan konsistensi dalam penerapan pendidikan karakter.
  4. Pendidikan Agama:

    • Pendidikan agama menjadi komponen penting dalam pendidikan karakter di Indonesia, dengan memberikan dasar-dasar moral yang kuat sesuai dengan keyakinan masing-masing.
    • Sekolah-sekolah di Indonesia umumnya menyelenggarakan mata pelajaran agama yang wajib diikuti oleh siswa sesuai dengan agama yang dianut.
  5. Pengembangan Keterampilan Sosial dan Emosional:

    • Pendidikan karakter juga mencakup pengembangan keterampilan sosial dan emosional, seperti empati, kerja sama, dan pengendalian diri.
    • Program-program seperti konseling sekolah dan pelatihan keterampilan hidup diadakan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan ini.
  6. Kerjasama dengan Komunitas:

    • Kerjasama dengan berbagai komunitas dan lembaga non-pemerintah juga penting dalam penerapan pendidikan karakter, misalnya melalui program kerja bakti, kampanye sosial, dan kegiatan lingkungan.
  7. Evaluasi dan Pengukuran:

    • Penerapan pendidikan karakter perlu dievaluasi secara berkala untuk menilai efektivitasnya. Alat ukur seperti observasi, penilaian diri, dan umpan balik dari siswa, guru, dan orang tua digunakan untuk mengukur perkembangan karakter siswa.

Pendidikan karakter yang efektif memerlukan kerjasama dan keterlibatan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dengan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, diharapkan generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi individu yang berkarakter kuat dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar