Bendungan Niyama Keindahan Terdahulu

 Kota Tulungagung pada jaman dahulu sering terkena banjir tepatnya pada 1955 daerah Tulungagung terkena banjir besar yang menelan banyak korban dan kejadian itu menimbulkan gagasan pembangunan kembali terowongan Niyama yang kemudian pada tahun 1955-1961 pembangunan terowongan Niyama tersebut diteruskan oleh Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur.


Selanjutnya pada tahun 1978 dilakukan Proyek Drainase Tulungagung berupa pembuatan Terowongan Tulungagung Selatan dan Saluran Drainase Parit Agung ke arah selatan menuju Samudera Hindia dan dibangunlah PLTA ini sebagai kelanjutan dari pengembangan Proyek Drainase Tulungagung guna memanfaatkan kelebihan sumber daya air yang melimpah untuk kepentingan pembangkit tenaga listrik.

Bendungan Niyama sebenarnya sangat bagius. Pemandangannya pun lumayan menarik. Tetapi tidak banyak pengunjung yang datang kesini untuk menikmati pemandangannya karena digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik.

Bendungan Niyama layak dijadikan objek wisata. Apalagi bangunan air dan areanya tertata rapi dan bagus. Meskipun belum ada fasilitas lain untuk kategori wisata. Untuk mencapai Waduk Neyama bisa melalui terminal bus Tulungagung kemudian naik mobil penumpang umum (lazimnya Colt L-300) ke Pantai Popoh. Dari pantai ini bisa langsung ke area bendungan, tepat di jalur keluar objek wisata pantai tersebut.

1 Komentar